Nisfu sa’ban
Syaban merupakan salah satu bulan dalam
kalender Islam yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadan. Sya'ban adalah peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Islam.
Pada bulan Syaban ini seluruh
amalan manusia diangkat kepada Allah SWT. Dari 30 malam di bulan Syaban,
terdapat satu malam yang mendapat kekhususan dan keistimewaan, yaitu malam
Nisfu Syaban.
Makna
malam Nisfu Syaban.
Nisfu artinya pertengahan, sehingga Nisfu
Syaban berarti pertengahan bulan Syaban. Sebagian umat Islam memperingati malam
Nisfu Syaban sebagai malam diubahnya arah kiblat dari semula Masjidil Aqsha
menuju Masjidil Haram.
Menurut riwayat Al Hasan,
para sahabat Nabi pernah menyampaikan kepadanya apa saja keutamaan sholat Nisfu
Syaban. "Barang siapa yang mendirikan sholat sunah di malam Nisfu Syaban,
maka Allah SWT akan memandangnya sebanyak 70 kali, dan setiap pandangan Allah
akan mengabulkan 70 kebutuhannya. Adapun pandangan paling dekat adalah
memberikan pengampunan,"
Di malam ini
Allah mengawasi hamba-Nya yang mendirikan sholat malam atau qiyamul lail.
Sedangkan sebagian ulama salaf mengerjakan sholat Sunnah di malam Nisfu Syaban
yang disebut dengan sholat Al khair atau sholat kebaikan.
Nama lain Nisfu
Sya'ban
1.
ailat al-Baraa (bahasa Arab: ليلة البراءة, Malam
Pengampunan Dosa);
2.
Lailat al-Du'a (bahasa Arab: ليلة الدعاء, Malam
Berdoa);
3.
Nim Sha'ban di
Afghanistan dan Iran;
4.
Nisf Sha'ban (bahasa Arab: نصف شعبان, Pertengahan Sya'ban) di negara-negara
berbahasa Arab;
5.
Nisfu Sya'ban di
negara-negara berbahasa Melayu;
6.
Shab-e-Baraat di
India, Pakistan, dan Bangladesh, berarti Malam Pengampunan Dosa;
serta
7.
Berat Kandili di Turki.
8.
Wulan Ruwah
di Jawa, yang berarti bulan arwah, digunakan untuk mengirim do'a
kepada para leluhur agar mendapat pengampunan dosa.
Amalan di
bulan Syaban.
Malam Nisfu
Sya'ban memang waktu yang tepat untuk digunakan dalam memperbanyak amalan. Diantara
amalan malam nisfu sa’ban
1. 1. Puasa Nisfu Syaban
2. 2. Membaca Dua Kalimat Syahadat
3. 3. Perbanyak Istighfar
4. . Salat Sunnah
Setelah Shalat Maghrib disunnahkan melaksanakan shalat sunnah dua raka'at. Disunnahkan pada raka'at pertama membaca Surah Al-Kafirun dan pada raka'at kedua membaca Surah Al-Ikhlas.[4] Pada pendapat lain disunnahkan membaca Surah Al-Ikhlas enam kali di tiap raka'atnya.[5]
5. Bacaan Surat
Setelah
melaksanakan shalat sunnah tersebut disunnahkan membaca Surah Yasin tiga kali. Pada bacaan pertama diharapkan
untuk dipanjangkan umurnya. Bacaan kedua diharapkan untuk diluaskan rezekinya.
Lalu pada bacaan terakhir diharapkan agar meninggal secara Husnul Khotimah.[4]
6. Memperbanyak Doa
Setelah membaca Surah Yasin dianjurkan membaca doa malam Nisfu Sya'ban
sebagai berikut:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا
الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ
مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ
الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ
سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ
الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ
"يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ"
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya:
Allahumma ya dzal manni wa la
yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha
illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin. Allahumma in
kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran
‘alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara
rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. Fa innaka
qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal,
“yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala
sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil
‘alamin."
“Wahai Tuhanku yang maha pemberi,
engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan
pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan
orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari
perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau
mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang
yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan
kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah
rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara
perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul
utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya
Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW
dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT
"Allahumma innaka 'afuwwun
tuhibbul 'afwa fa'fu anni'. Allahumma inni as alukal 'afwa wal 'afiyata wal
mu'afaatad daimata fid dunya wal akhirati."
Keistimewaan Malam Nisfu
Syaban
Malam Nisfu
Syaban juga disebut sebagai malam maghfirah atau malam pengampunan. Pada malam
tersebut, Allah akan memberikan pengampunan pada seluruh hambanya yang beriman
dan beramal salrh
.
Comments
Post a Comment