Resume ke 14: Mengenal penerbit buku Mayor


Hari.tanggal : Rabu, 3 Nov 2020

Nara  sumber: Edi S.Mulyanta

Moderator : Aam Nurhasanah

Profil Nara sumber : Manajer Operasional Penerbit Andi

Tema :  Mengenal penerbit buku Mayor

 



Edi S.Mulyanta  saat ini sebagai manager  uoerasional oenerbit Andi , pengalaman beliau  hampir 20 tahun mengelola penerbitan

Dalam menjalankan perannya beliau menuturkan tentang  tugasnya yaitu mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu.Kemudian kita petakan pesaing, dan target penulis yang menjadi sasaran. Setelah resume kita temukan, langkah selanjutnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang kita pelajari.

Namun terkadang memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit, sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi dibandingkan dengan penulis.Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah diplajari sebelumnya. Penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke depan.Inilah pentingnya komunikasi yang harus dijalan antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang dalam cara pandang yang berlainan. Penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya. Penulis memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Hal ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya.

Penerbit ini tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional. IKAPI pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi. Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

Segementasi anggota IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan. Karena anggota IKAPI yang berjumlah 1000-an tentunya akan sulit diamati secara detail. Kuncinya untuk mempermudah hal tersebut seringkali calon penulis akhirnya membagi penerbit dalam istilah Penerbit Mayor dan Penerbit Minor. Hal ini semata untuk memudahkan saja dalam mengidentifikasi penerbit. Penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, unuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut. Sebagai calon penulis dapat melihat pula histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana calon terbitannya ditawarkan ke penerbit. Apabila bapak ibu mempunyai tulisan Fiksi, penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, sehingga bapak ibu bisa mengirimkan naskah ke sana, jangan keliru mengirimkan naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi.

Langkah-langkah penerbitan buku

Langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan bapak ibu, adalah dengan membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat di kirimkan ke e-mail penerbit penerbit yang menjadi sasaran bapak ibu sekalian.

Isi Proposal ini adalah meliputi:

1.       Judul Utama Buku

2.   Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan bapak ibu sekalian.

3.       Outline lengkap naskah, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4.    Target pasar sasaran tulisan , misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat.

5.        Tulislah Curiicullum Vitae  dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran bapak ibu di bidang apa, atau menonjol di bdang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.  Terkait dengan CV hanya bekal bagian pemasaran, untuk dapat menkreate model pemasaran-pemasaran baru. Misalnya webinar online, WOrkshop, kuliah Daring, Sekolah Daring yang ke depan akan semakin beragam medianya.

Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, akan lebih afdol lagi jika menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian bapak ibu sekalian. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang bapak ibu pilih, serta gaya penyampaiannya. Untuk tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.  Kita juga tanpa sadar akan lebih banyak menggunakan kalimat pasif, karena saat kita skripsi, tesis, hingga disertasi 100 persen menggunakan kalimat pasif. Berbeda dengan gaya penyampaian di Buku yang lebih powerfull jika menggunakan kalimat aktif.

Setelah itu jangan sungkan-sungkan kirimkan ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit. Rata-rata penerbit memperlakukan Proposal Penerbitan buku bapak ibu sudah selayaknya naskah atau bakal buku yang akan terbit. Sehingga akan melalui beberapa reviu, dari proposal yang bapak ibu tawarkan. Untuk mengirim naskah atau proposal  dapat mengirimkan ke alamat kami di naskahandi@gmail.com. Mohon dapat dibuat subject Belajar Menulis Gel. 16 (sesuai yang diikuti)untuk bpk Edi Penerbitan.  Di dalam Undang-undang perbukuan, tahap ini telah dibuat aturannya, sehingga setiap penerbit memang telah terstantarisasi mengikuti perundangan dari pemerintah tentang Naskah dan Buku.

Tahap yang penting selanjutnya adalah tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar bapak ibu melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor kami yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan. Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang kita tentukan, naskah akan dikembalikan untuk dimohonkan dilakukan revisi. Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas. Sebaiknya jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

Langkah akhir yang tidak kalah pentingnya, adalah membuat resume, abstract, atau calon sinopsi buku. Yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri, jangan serahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya tidak menguasai dengan detail materi.

Setelah buku dinyatakan diterima, jangan berhenti sampai di sini. Carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dll yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.

Mengenal ISBN

Penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN.Hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.” Nomor itu dipisah-pisah dalam 5 bagian, bisa kita  cermati strukturnya sesuai dengan skema ISBN yang saya sertakan di bagian awal tadi. Ini adalah struktur ISBN


lihat Publication Element, itu adalah jumlah produksi yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerbit Andi skala produksi terbitannya adalah 4 digit. Penerbit Andi mungkin skala terbitannya hanya 1 digit, nah itulah penciri yang dapat ibu bapak lihat penerbit tersebut mempunyai ISBN penerbit skala minor atau mayor. Registrant element, juga dapat dilihat sebagai penciri skala penerbitnya .. semakin kecil registrant element penerbit tersebut mempunyai skala terbitan yang besar.. terlihat di Publication Element... inilah yang menjadi acuan DIKTI dalam menentukan outcome penulis diterbitkan oleh siapa. Penerbit di bawah APTI biasanya adalah penerbit-penerbit kampus atau PRess Kampus  UGM PRESS, ITS PRESS, ITB PRESS, UI PRESS dll adalah penerbit di bawah APTI. Usahakan dapat menerbitkan di penerbit anggota IKAPI, sehingga angka kredit Guru dapat mempunya value yang baik. Ini adalah contoh ISBN yang telah lolos dikeluarkan oleh PERPUSNAS.

Memahami IKAPI 


Berikut contoh sertifikat keanggotaan IKAPI  . Untuk dapat  mengecek daftar keanggotaaan  IKAPI  dapat dilhat di  https://www.ikapi.org/anggota-ikapi/ . Hal ini bisa di cermati beberapa penerbit tersebut dan coba googling karya-karya terbitannya tentu akan dapat melihat profil penerbit tersebut, demikian juga  bisa melihat nomor anggota IKAPI yang aktif.

[Contoh keanggotaan IKAPI


Banyak penerbit IKAPI yang mengelola terbitan Antoligi Pusisi, Cerita Pendek, Novel. Bapak ibu dapat mengirimkan ke sana, karena kans untuk terbit biasanya cukup besar. Ada penerbit yang mengkhususkan anak perusahaannya untuk menerbitkan buku fiksi istilahnya Imprint (anak terbitan).

Sedangkan di penerbit  Andi   mempunyai Imprint Sheila yang menangani terbitan Fiksi. Memang jumlah terbitannya masih sedikit.  Penerbit Andi menerbitkan   60 persen buku Perguruan Tinggi, Sisanya adalah buku Umum, Buku Pendidikan Dasar dan Menengah.

Apabila melihat data IKAPI  jangan terpaku dengan satu penerbit. Ada puluhan penerbit yang saat ini butuh sekali naskah yang bisa meledak semacam Laskar Pelangi hingga KKN di Desa Penari. Semua kemungkinan masih ada, sehingga kita harus berani mencoba. Meskipun saat ini semua penerbit juga terdampak pandemi, sehingga melambat dalam merespon tulisan. Melambat dalam pemroses naskah, dan melambat dalam memasarkan buku. Akan tetapi kami masih optimis ke depan pasca pandemi ini, pasar buku akan semain bergairah di semua lini media

Jangan minder sebagai penulis pemula

Bagi guru tentu berpengalaman di bidang masing-masing, tentunya mempunyai kekuatan tersendiri yang terkadang tidak sadari. Buku yang ditulis oleh yang berprofesi  guru yang di lapangan biasanya lebih berbobot di banding ditulis oleh sekadar penulis yang hanya tahu teori keilmuannya saja.Memang banyak penulis yang menganggap dirinya masih pemula. Nelajar dari pengalaman Andrea Hirata yang sangat terkenal saat memasukkan naskah pertamanya ke penerbit pasti dihinggapi rasa minder yang sama rasakan dengan bapak ibu sekarang. Naskah Andrea Hirata juga ditolak di sana-sini oleh penerbit Mayor, Minor. Jika melihat histori Andrea Hirata, tidak ada data yang tersimpan yang dapat dipelajari CV nya saat awal menawarkan naskah. jika Andrea Hirata memutuskan untuk tetap menyimpan potongan-potongan tulisan Diarynya tersebut. Laskar pelangi tidak akan menjadi sejarah terbitan buku yang melampaui rekor jumlah terjual bukunya saat ini.

jadi kita dapat berkaca dari Andrea Hirata yang fenomenal. Catatan tulisan Andrea Hirata Pra Laskar Pelang tidak ada jejak sama sekali, bagaimana penerbit dapat yakin kalau tulisan tersebut bisa meledak di pasaran. Memang buku best seller di Indonesia biasanya terjadi karena Blessing .. atau

Perlukah Endorsement  da;am penerbitan buku?

Endorsement memang memerlukan materi awal, tidak harus cover. Bisa dikirimkan terlebih dahulu ke calon endorsement. Memang akan lebih gampang jika di lini bagian yang bapak ibu kuasai atau sesuai dengan lingkungan pekerjaan bapak ibu sekalian.

Penerbit mayor dan minor

Sebenarnya penerbit mayor dan minor terlihat jumlah produksinya yang tercermin juga di dalam nomor ISBN yang saya jelaskan di depan. Penerbit ANDI mempunyai target produksi pertahun di angka 500 judul. Hingga saat ini sudah kisarannya di atas 20000 judul yang kita terbitkan. Hal ini yang membuat register ISBN kami termasuk ke penerbit dengan nomor registar elemnt yang dikriteriakan mayor. Dahulu DIKTI memberikan skala penerbit mayor dari jumlah cabang pemasarannya yang minimal ada di 3 propinsi, namun kriteria tersebut sudah diubah hanya dari nomor ISBN nya saja.

Penutup

Penerbit memerlukan informasi yang lengkap tentang materi yang akan ditawarkan kepadanya. Sehingga berikan penjelasan dengan cukup, sehingga dapat meyakinkan materi naskah layak untuk dibaca dan dikonsumsi sejumlah besar calon pembaca. Tanpa clue petunjuk yang memadai dari penulis, penerbit bisa salah dalam mengambil keputusan. Sehingga jangan sia-siakan kesempatan  untuk dikenal oleh calon pembaca yang menunggu tulisan-tulisan mencerahkan yang akan hadir setiap masa.

Salam bahagia dan semangat terus 








Comments

  1. Lengkap dan informatif, tampilan menarik. Tetap semangat

    ReplyDelete
  2. Sangat lengkap ibu, informatif,

    ReplyDelete
  3. Resume yg gercep ke 2.. semangatnya mantaaap

    ReplyDelete
  4. tetap semangat ya bu. Usulan dikit ya, narasinya dibagi-bagi dalam bbrp poin.

    ReplyDelete
  5. Mantap Bu. Sekadar saran setiap paragraf dijadikan beberapa paragraf lagi. Itu terlalu panjang. Salam kenal Bu

    ReplyDelete
  6. Bagian awal sudah typo, akan menimbulkan kesan pembaca seolah tulisan tidak dibuat secara profesional. Afwan

    ReplyDelete
  7. Instingnya tajam spt yg membuat resume,, sukses

    ReplyDelete
  8. Kalau bagi saya sih, terlalu padat paragrafnya. Bisa dipecah menjadi dua atau tiga paragraf lagi. Terima kasih.

    ReplyDelete
  9. Trima msh siap dg sgl kripiknya🙏🙏

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog